Tidak sahabat...
Kisah itu tak sesempurna apa yang
kau bayangkan,,
Maaf kalau kamu merasa sakit atas penjelasanku kala
itu,,
Maaf kalau aku telah membuatmu
membohongi hatimu sendiri, bahwa kamu tidak lagi mencintainya,,
Maaf kalau aku menjadikanmu
sebagai alasanku akan ketakutanku.
Maaf kalau aku membawamu diposisi
yang sulit.
Maaf kalau aku tidak
mengungkapkan kalau aku mencintainya.
Sebuah pengakuan yang memang, tak
mudah untuk aku ungkapkan apalagi kepadamu sahabatku. Tapi taukah kamu.....
Tentang kisah itu, mungkin itu
adalah kisah yang memang tidak sepantasnya terjadi kala itu. karena kisah itu
menurutku terjadi bukan karena CINTA, akan tetapi karena presepsi SALAH akan
CINTA. Namun jujur, karena kenyataan bahwa kisah ini hanyalah kesalahan
presepsi cintalah yang membuat posisiku semakin sulit.
Yaa.. sekali lagi aku minta maaf
kalau aku menjadikanmu alasan akan ketakutanku. Sedari awal aku memang tahu
kalau kamu sangat menyukainya. Dan memang aku tidak mau kamu terluka akan
keberlanjutan kisah itu. Aku ingat pernyataan teman kita yang kamu ceritakan
padaku, dia menyarankan agar kamu tidak berteman dengan ku, karena takutnya
orang yang kamu cintai bisa mencintaiku. Walaupun itu hanya gurauan semata,
namun aku takut kamu termakan omongannya kalau kamu mengetahui kisah itu. Aku
takut kehilangan sahabatku.
Maaf kalau saat itu aku tidak
mengungkapkan padamu kalau aku mencintainya. Yaa.. karena saat itu aku sudah
menetralkan rasa yang memang masih berkadar kecil dihatiku. Mengapa aku
memutuskan untuk menetralkannya?? Kamu tidak tahu bukan, walau berkadar kecil,
rasa itu sangat mengganggu dikehidupanku. Rasa itu membuat aku berfikir
frustasi untuk maju atau mundur.
Maaf kalau aku membawamu diposisi
yang sulit,, tapi apa kamu tau seberapa sulit aku bertahan dalam posisi
itu??? apalagi sebelumnya kita masih
renggang karena kesalahpahaman lain.. jujur,, setiap aku bertemu kamu, aku
merasa ketakutan. Aku takut melihat sikapmu.. aku memilih menjauh walaupun aku
rindu akan sahabatku. Aku merasa maju atau mundur pun pilihanku,, mungkin aku tetap
akan kehilangan sahabat juga cinta.
Hahahaa.....
Tapi sebenarnya alasan kuat ku
untuk memilih mundur adalah bukan karena ketakutanku akan perasaan kamu. Lebih dari
itu... karena aku tahu sebesar apa cinta yang kami simpan terhadap masalalu kami
masing-masing kala itu. aku takut kalau kisah itu harus berlanjut menjadi kisah
pelampiasan rasa yang tertinggal. Dan itu akan lebih melukai aku.
Yaa.. setelah aku bisa
menceritakan semuanya yang terjadi padamu,, aku merasa lega karena aku tidak lagi harus membatasi hak-hakmu sebagai sahabatku untuk mendengarkan curhatan-curhatan ku. terlebih lagi aku begitu merasa sangat bahagia karena bisa melihat kembali senyuman
itu. terimakasih yaa senyumannya, walaupun itu hanyalah ekspresi kepura-puraan
semata.... aku tetap menghargainya. :’)
Aku harap kita tidak lagi
mempermasalahkan masalah yang rasanya konyol untuk dipermasalahkan..
Dia sudah memilih jalannya
sendiri bersama masalalunya kembali yang mungkin bisa menjadi masa depannya. Memang
benar dugaanku selama ini,, bahwa kisah itu hanyalah buah PRESEPSI CINTA YANG SALAH. Dan ternyata ketika aku mengetahuinya, benar
aku sakit hati,, tapi aku tidak merasakan rasa patah hati seperti dulu, karena aku memang masih belum
bisa move on.. (^^,)9 Heheheheehe....
Aku tidak pernah menyalahkan
siapa-siap atas semua ini, karena aku tetap bersyukur pada TUHAN telah dibawa di titik kehidupan seperti ini, sehingga aku bisa belajar lebih DEWASA. Semoga aku tidak pernah kehilangan Sahabat-Sahabatku dan Orang-Orang yang aku cintai.