Rabu, 10 Oktober 2012

Bukan PILIHAN


Aku yang tak pernah bisa lupakan dirinya
Yang kini hadir diantara kita
Namun ku juga takkan bisa menepis bayangmu
Yang slama ini temani hidupku
Sepenggal lirik yang menggambarkan episode hidupku sekarang ini.. WAUW terkesan menggalau bangett yee,, haha..
CINTA SEGITIGA,, heemmmm... mungkin sekali lagi aku terjebak kasus cinta yang sama seperti dulu.. (yang dulu gak perlu dikupas lagi,, uda basi) bedanya dulu aku yang dipilih, dan sekarang aku yang harus memilih.
Hemmm... begini Sodara-sodara,, sepertinya kata-kata “harus memilih” ini harus diklarifikasikan, karena bisa terjadi salah pengartiannya. Memilih adalah suatu keputusan yang sulit untuk aku lakukan saat ini ketika aku terjebak diantara dua pilihan.
***
Lelaki pertama itu adalah mantan kekasihku yang masih aku harapkan sampai saat ini. Mungkin di tulisanku sebelumnya udah aku ceritakan siapa mantanku ini. Yaa... dia adalah orang pertama yang aku cintai dan sekaligus menjadi pacar pertamaku di SMA.dia bertumbuh menjadi orang yang sangat dewasa dan aku sangat mengagummi kepribadiannya. Tapi dia ninggalin aku karena suatu alasan yang bernama tanggung jawab. Namun seiring berjalannya waktu dia kembali padaku untuk menjelaskan apa yang terjadi ketika dia meninggalkanku. Walalupun aku ditinggalkan seperti itu, sama sekali aku tidak bisa membencinya sedikitpun. Bahkan rasaku tetap dapat bertahan walaupun hanya dengan keyakinanku saja tanpa keyakinannya untukku. Sekarang, hanya berbekal kepastian darinya akan suatu kemungkinan harapan bersama lagi bisa terwujud, aku masih tetap ingin membawa bayangannya terus dikehidupanku. (dimana-mana peluang terjadinya peristiwa pasti ada,, walaupun cuma dikiit banget). -___-‘ Hahaha konyool sekali,, bukaaaann.....
Lelaki kedua itu adalah sesosok lelaki yang sangat aku kagumi kesetiaannya. Bukan tidak mungkin seorang wanita ingin mendapatkan lelaki seperti ini ketika ia ditinggalkan oleh pacarnya dan bukan tak mungkin pula sorang wanita ingin memilikinya ketika dia merasa lelah hanya bisa mencintai bayangan masa lalunya saja. Yaa...  Lama-lama aku pun bisa menerima kehadirannya dalam hidupku. Dia selalu ada untukku disituasi apapun yang aku rasakan. Bahkan dia juga tau, kalau aku masih belum bisa lepas darinya. Namun dia begitu berbesar hati bisa menerima kondisiku seperti ini. Dalam kondisi seperti ini, aku tidak pernah bermaksut memanfaatkan kebesaran hati dan cintanya untukku, justru aku merasa bersalah karena telah memasukkannya kedalam kisah hidupku yang aku pun tak tahu sampai kapan akan berjalan seperti ini. Harusnya dia bisa mendapatkan wanita yang dapat mencintainya lebih dari aku kepadanya.
***
Sekarang,, Semua terasa rumit.. aku mulai tidak bisa melepaskan diri dari dia. Aku sudah terbiasa akan kehadirannya dalam hidupku, namun aku juga tidak pernah bisa melepas bayangan dirinya dihidupku,, karena keyakinan harapanku padanya terlalu besar untuk aku hilangkan. Aku SERAKAH??? Menurutku ENGGAK,,
aku tau kondisi seperti ini sangat tidak adil untuk dia. Seolah-olah aku hanya menjadikannya cadangan ketika nanti aku tidak bisa mendapatkkan kembali cinta yang aku harapkan dari dirinya. Lalu sekali lagi bagaimana dengan aku??? Haruskah aku memilih, untuk suatu pilihan yang tidak adil juga untukku?? Lalu apa yang harus dipilih??? Aku sama sekali tidak menganggap mereka SUATU PILIHAN. Dan AKU TIDAK PERNAH AKAN MEMILIH satu diantara mereka. Karena untuk sekarang, pilihanku adalah TETAP SENDIRI dan menjalani hidup seperti SEHARUSNYA.
Biarlah semua ini TERSELEKSI dengan sendirinya oleh PROSES kehidupan. Entah aku, dia atau dirinya yang akan terseleksi. Yang jelas SEMOGA SELEKSI PROSES KEHIDUPAN menjadikan kita LEBIH BAIK lagi dari sekarang. J

 
»»  READMORE...

Minggu, 07 Oktober 2012

SALAHKU



Emmmm...
Emmmmmmmmmmm...
.
..
...
Eeeemmmmmmmmmmmmmmmm..
Satu jam udah berlalu,, tapi satu pun kata tidak berhasil terangkai indah untuk menjelaskan apa yang ingin ku ungkapkan malam ini.
“maafkan aku,, aku tidak pernah ada ketika kamu sedih, susah, dan sendiri. Maafkan aku, karena kurang peka tentang keadaanmu dan masih sangat egois dengan kehidupanku sendiri”
“aku memang terkesan sedikit menjauhimu, iyaa... tapi itu bukan karena permasalahan lalu,, sungguuuhhh... jangan berkecil hati padaku karena masalah ituu”
“mungkin ini semua salahkuuu... harusnyaa aku tidak bertingkah seperti ini...”
“aku kagum sama kamu karena kamu bisa jadi seperti sekarang,, tapi aku juga minder...”
“aku menganggapmu sudah jauh level diatasku,, makanyaa aku minder untuk dekat sama kamu lagi”
“hahhaa.. mana pantas....”
“rasanyaa sakiiittt sekali, ketika kata2 pedas sering terlontar secara tidak sengaja dari bibirmu untukku”
“aku masih ingat>> wayahe sinau, pacaran,, wayahe kuliah, turu<< rasanya WAUW sekali dihati J
“hahaha... aku hanya bisa balas dengan J, tanpa bisa mengatakan bagaimana sakitnya”
 “maaf,, karena rasa itu jugalah aku sedikit memberi jarak,,,”
“ karena aku takut suatu hari aku bisa membencimu,,, AKU MASIH INGIN JADI SAHABATMU”
“ walau aku memberi jarak, aku tetap masih rindu sama sahabatku,, :’( “
 “jika kamu membutuhkanku,, datanglah padaku,,”
“selama aku bisa membantumu,, aku pasti akan tetap membantumuu..”
SAHABAT,, aku MASIH ingin jadi SAHABATMU seperti DULU,, walaupun AKU MASIH JAUH dari ARTI KATA SAHABAT itu sendiri.

»»  READMORE...
Hamutaro - Hamtaro