Aku yang tak pernah bisa lupakan dirinya
Yang kini hadir diantara kita
Namun ku juga takkan bisa menepis bayangmu
Yang slama ini temani hidupku
Sepenggal lirik yang
menggambarkan episode hidupku sekarang ini.. WAUW terkesan menggalau bangett
yee,, haha..
CINTA SEGITIGA,, heemmmm...
mungkin sekali lagi aku terjebak kasus cinta yang sama seperti dulu.. (yang
dulu gak perlu dikupas lagi,, uda basi) bedanya dulu aku yang dipilih, dan
sekarang aku yang harus memilih.
Hemmm... begini Sodara-sodara,,
sepertinya kata-kata “harus memilih” ini harus diklarifikasikan, karena bisa
terjadi salah pengartiannya. Memilih adalah suatu keputusan yang sulit untuk
aku lakukan saat ini ketika aku terjebak diantara dua pilihan.
***
Lelaki pertama itu adalah mantan
kekasihku yang masih aku harapkan sampai saat ini. Mungkin di tulisanku
sebelumnya udah aku ceritakan siapa mantanku ini. Yaa... dia adalah orang
pertama yang aku cintai dan sekaligus menjadi pacar pertamaku di SMA.dia
bertumbuh menjadi orang yang sangat dewasa dan aku sangat mengagummi
kepribadiannya. Tapi dia ninggalin aku karena suatu alasan yang bernama
tanggung jawab. Namun seiring berjalannya waktu dia kembali padaku untuk
menjelaskan apa yang terjadi ketika dia meninggalkanku. Walalupun aku
ditinggalkan seperti itu, sama sekali aku tidak bisa membencinya sedikitpun.
Bahkan rasaku tetap dapat bertahan walaupun hanya dengan keyakinanku saja tanpa
keyakinannya untukku. Sekarang, hanya berbekal kepastian darinya akan suatu
kemungkinan harapan bersama lagi bisa terwujud, aku masih tetap ingin membawa
bayangannya terus dikehidupanku. (dimana-mana peluang terjadinya peristiwa
pasti ada,, walaupun cuma dikiit banget). -___-‘ Hahaha konyool sekali,,
bukaaaann.....
Lelaki kedua itu adalah sesosok
lelaki yang sangat aku kagumi kesetiaannya. Bukan tidak mungkin seorang wanita
ingin mendapatkan lelaki seperti ini ketika ia ditinggalkan oleh pacarnya dan
bukan tak mungkin pula sorang wanita ingin memilikinya ketika dia merasa lelah
hanya bisa mencintai bayangan masa lalunya saja. Yaa... Lama-lama aku pun bisa menerima kehadirannya
dalam hidupku. Dia selalu ada untukku disituasi apapun yang aku rasakan. Bahkan
dia juga tau, kalau aku masih belum bisa lepas darinya. Namun dia begitu
berbesar hati bisa menerima kondisiku seperti ini. Dalam kondisi seperti ini,
aku tidak pernah bermaksut memanfaatkan kebesaran hati dan cintanya untukku,
justru aku merasa bersalah karena telah memasukkannya kedalam kisah hidupku
yang aku pun tak tahu sampai kapan akan berjalan seperti ini. Harusnya dia bisa
mendapatkan wanita yang dapat mencintainya lebih dari aku kepadanya.
***
Sekarang,, Semua terasa rumit..
aku mulai tidak bisa melepaskan diri dari dia. Aku sudah terbiasa akan
kehadirannya dalam hidupku, namun aku juga tidak pernah bisa melepas bayangan
dirinya dihidupku,, karena keyakinan harapanku padanya terlalu besar untuk aku
hilangkan. Aku SERAKAH??? Menurutku ENGGAK,,
aku tau kondisi seperti ini
sangat tidak adil untuk dia. Seolah-olah aku hanya menjadikannya cadangan
ketika nanti aku tidak bisa mendapatkkan kembali cinta yang aku harapkan dari
dirinya. Lalu sekali lagi bagaimana dengan aku??? Haruskah aku memilih, untuk
suatu pilihan yang tidak adil juga untukku?? Lalu apa yang harus dipilih??? Aku
sama sekali tidak menganggap mereka SUATU PILIHAN. Dan AKU TIDAK PERNAH AKAN
MEMILIH satu diantara mereka. Karena untuk sekarang, pilihanku adalah TETAP
SENDIRI dan menjalani hidup seperti SEHARUSNYA.
Biarlah semua ini TERSELEKSI
dengan sendirinya oleh PROSES kehidupan. Entah aku, dia atau dirinya yang akan
terseleksi. Yang jelas SEMOGA SELEKSI PROSES KEHIDUPAN menjadikan kita LEBIH
BAIK lagi dari sekarang. J